Makalah Atletik lari Sprint ( Lari Cepat )
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur Saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya Saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa Saya ucapkan kepada Guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Amin.
Bayung
Lencir, Februari 2019
penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sejarah
lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari
sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat
berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui
tercepat dan terkuat.
sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat
berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui
tercepat dan terkuat.
Ada
versi yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang,
memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan
berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan
kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan
meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si
pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang,
memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan
berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan
kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan
meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si
pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
Konon
kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam
olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba
berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu,
lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan
olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi
dalam jarak tempuh tertentu.
olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba
berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu,
lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan
olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi
dalam jarak tempuh tertentu.
Dalam
perkembangnya cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak
pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari
jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m,
300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak
jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini
perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain
seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.
Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis
dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil
sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang
kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya
manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya.
pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari
jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m,
300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak
jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini
perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain
seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.
Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis
dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil
sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang
kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya
manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya.
1.2.Tujuan
a. Melakukan
variasi dan kombinasi teknik dasar :
o Melakukan
gerakan lari cepat dengan frekuensi gerakan kaki cepat dan teknik start.
o Teknik
memasuki garis finish
1.3.Manfaat
Mempraktikan
variasi dan kombinasi teknik dasar atlit serta nilai
toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang
lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
1.4.Batasan Masalah
a. Lari
cepat
o Teknik
gerakan start
o Teknik
finish
o Teknik
melakukan lari cepat
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Lari
cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari
dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Lari
cepat sering disebut juga dengan lari sprint, karena jarak lari yang di tempuh
adalah pendek. Untuk itu waktu tempuhnyapun dibilang sangat singkat.Lari jarak
50 meter merupakan langkah awal sebagai latihan untuk menempuh lari jarak
pendek lainnya yang harus ditempuh dengan kecepatan yang maksimal dan kemampuan
yang optimal pula. Pelari cepat disebut juga dengan sprinter . Dalam
setiap kejuaran-kejuaran atletik seperti pada pesta olahraga : PON, Sea
Games, Asian Games dan olympiade, lari cepat ini selalu diperlombakan.
Lomba
lari cepat dilaksanakan di stadion yaitu pada lintasannya yang disebut
dengan track. Nomor lari jarak pendek lainnya adalah 100 m, 200
m dan 400m, merupakan nomor lari yang sangat bergengsi didunia. Jika mereka
dapat memenangkan nomor ini pada tingkat dunia maka akan disebut sebagai pelari
tercepat di dunia.
Ada tiga variasi dalam
start-jongkok yang ditentukan oleh penempatan
start-blok relatif terhadap garis start:
start-blok relatif terhadap garis start:
a. Start-pendek
(bunch-start),
b. Start-medium
(medium-start),
c. Start-panjang
(elongated-start).
Start
medium adalah umumnya yang disarankan, sejak ini memberi peluang kepada para
atlet untuk menerapkan daya dalam waktu yang lebih lama daripada start-panjang
(menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi tidak menuntut banyak kekuatan
seperti pada start-pendek (bunch-start).
2.2. Alat
– alat
a. Pistol
start
b. Start
block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
c. Tiang
finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
d. Pita
finish dipasang setinggi 1,22m.
e. Kursi
finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
f. Stopwatch
24 buah untuk pelari.
g. Camera
finish (alat foto finish).
2.3. Teknik
Gerakan Start
Pada saat lomba lari,
pelari yang akan melakukan start diberikan aba-aba olehseorang petugas yang
disebut starter.
Adapun aba-aba start
jongkok adalah :“Bersedia”, “Siap”, “Ya” atau bunyi pistol “Dor”.
a. Tahap
aba-aba “Bersedia” :
1) letakan
salah satu lutut di tanah dengan jarak ± 1 jengkal dari garis start.
2) letakan
kaki yang lain disampingnya ± 1 kepal dengan lutut.
3) bungkukan
badan dengan kedua tangan terletak di tanah di belakang garis start
4) jari-jari
telapak tangan rapat dan ibu jari terbuka.
5) kepala
menunduk ke depan bawah tangan dengan rileks dan konsentrasi pada aba-aba
berikutnya.
b. Tahap
aba-aba “Siap” :
1) angkat
lutut yang menumpu di tanah setinggi ± 15 cm.
2) pinggul
di angkat setinggi bahu, kedua lengan tetap lurus.
3) kepala
tetap menunduk dengan leher rileks, pandangan kebawah 1 – 1,5 meter dimuka
garis start.
4) Pada
waktu mengangkat panggul, ambil nafas dalam – dalam.
5) Pusatkan
perhatian pada bunyi pistol
start.
c. Tahap
aba-aba “Ya” :
1) Ayunkan
lengan kiri kedepan dan lengan kanan kebelakang kuat - kuat.
2) Kaki
kiri menolak kuat – kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat
mungkin, dan secepatnya mencapai tanah. Langkah pertama ini kira-kira 45 cm
sampai 75 cm di depan garis start.
3) badan
tetap rendah dan condongkan ke depan.
4) Langkah
lari makin lama makin menjadi lebar. Enam sampai Sembilan langkah pertama
adalah merupakan langkah peralihan dari langkah-langkah start ke
langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.
2.4. Teknik
Memasuki Garis Finish
Garis finish merupakan
garis batas akhir melakukan lomba lari. Adapuntehnik melewati garis finish
dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. berlari
terus dengan tidak mengurangi kecepatan.
2. membusungkan
dada ke depan.
3. menjatuhkan
atau merebahkan salah satu bahu kanan atau kiri ke depandengan tidak mengurangi
kecepatan.
2.5. Teknik
Lari Cepat
Teknik berlari
merupakan unsur gerakan yang dapat menunjang pelari agar dapat berlari
mencapai kecepatan yang maksimal. Unsur-unsur yang dapat menunjang pada
gerakan lari cepat adalah :
a. Sikap
badan
Posisi
badan saat melakukan lari cepat hendaknya badan sedikit condong ke depan,
sebab pelari akan mendapat keuntungan yang lebih baik. Pengaruh titik
berat badan yang lebih maju dengan sendirinya, langkahpun lebih efektif
karena titik berat badan akan turut membantu sebagai daya tarik.
b. Sikap
langkah
Dalam
lari cepat di butuhkan langkah atau gerakan kaki harus panjang dan di
lakukan secepat mungkin. Karena langkah yang lebih panjang
akan menguntungkan. Tetapi perlu diingat langkah pertama setelah
menolak dan beberapa berikutnya harus pendek. Hal ini di lakukan untuk
menjaga keseimbangan dari sikap jongkok ke sikap berdiri dan berlari. Bila
kaki dipaksakan melangkah panjang saat awal bertolak, akibatnya pelari
akan jatuh sekaligus akan gagal.
c. Gerakan
lengan
Gerakan
lengan saat lari cepat di lakukan secara wajar, jari-jari
tangan menggenggam rileks dan ayunan tangan yang terkoordinasi,
akan membentuk suatu persilangan. Karena gerakan ayunan tangan
juga berfungsi sebagai penunjang dalam keseimbangan saat berlari
danmendorong laju kecepatan gerak si pelari.
d. Pendaratan
kedua kaki
Pada
gerakan lari cepat, pendaratan kedua kaki harus selalu pada ujung telapak
kaki. Lutut kaki sedikit dibengkokan dan kaki belakang pada saat menolak
benar-benar lurus dengan cepat, lutut ditekukan agar paha mudah terayun ke
depan. Setelah itu leher harus rileks, mulut dan gigi jangan ditutup,
kepala dan punggung merupakan satu garis dan pandangan ke depan.
e. Melewati
garis finish
Melewati
garis finish merupakan faktor yang sangat menentukan kalahmenangnya seorang
pelari. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pelari dalam melewati
garis finish yaitu
1. Ada
pelari yang lari terus tanpa mengubah kecepatan.
2. Ada
pelari yang menggunakan dada di condongkan ke depan dan kedua tangannya di
ayunkan ke bawah bagian belakang. Di Amerika disebut gaya the lunge
(merobohkan diri ke depan).
3. Ada
pelari yang menggunakan dada diputar dengan ayunan tangan kedepan.
Ada beberapa hal
yang perlu kita ketahui dalam melakukan lari cepat, yaitu sebagai berikut
:
a. Hal-hal
yang harus di hindari :
1) Menjejakan
kaki keras-keras di tanah
2) Mendaratkan
kaki dengan tumit
3) Mengangkat
lutut kurang tinggi
4) Tubuh
terlalu condong ke depan
5) Ayunan
lengan terlalu ke atas dan ayunannya terlalu jauh menyilang dada
6) Meluruskan
kaki yang akan dilangkahkan kurang sempurna
7) Dorongan
ke depan kurang cukup
8) Berlari
zig-zag
9) Pada
aba-aba “siap” kepala di angkat, dagu terlalu tinggi atau terlalurendah
10) Saat
memasuki garis finish, mengurangi kecepatan
b. Hal-hal
yang perlu di perhatikan :
1) Percepatan
dan lebarkan langkah
2) Selau
konsentrasi untuk mencapai garis finish
3) Jangan
melakukan gerakan secara bernafsu, sihngga menimbulkansuatu ketegangan
4) Jangan
menengok ke belakang untuk melihat kawan
5) Jangan
melompat dan memperlambat langkah
c. Hal-hal
yang harus di utamakan :
1) Membuat
titik tertinggi pada kaki ayun, sama besar perluasannyadengan kaki
mendorong
2) Mengayunkan
lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit menyilang kedepan badan
3) Pada
aba-aba “siap” gerakan tubuh condong ke depan dan pada aba-aba “ya” tubuh
digerakan ke depan di ikuti lengan dan kaki
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lari
cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak 400
meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint
atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan
penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Lari
sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik
yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan
adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter.
3.2 Saran
Dalam melakukan lari
sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan
dari setiap pelari.